Surga Tersembunyi di Desa Susu

“Tempat itu Kraton, yang punya nya Putri. Tapi kalau Foto-foto, piknik pun boleh. Asal, jangan Sombong.”




P
angalengan, sebuah daerah di sebelah Selatan Kabupaten Bandung yang dikenal dengan peternakan susunya. Terletak di daerah pegunungan membuat mayoritas penduduk bertani, berkebun, dan berternak. Tak hanya terkenal dengan susunya, Pangalengan juga terkenal dengan potensi tempat wisatanya. Perkebunan, cagar alam, pemandian air panas.
Ada suatu hal yang tidak kalah menarik disana adalah air terjun. Tak banyak wisatawan yang mengetahui air terjun yang ada di desa susu ini. Salah satunya adalah Curug Mega Pengantin dengan tinggi 60 meter, terletak di Kampung Cibeureum Cempaka, Pangalengan.
            Saya dan 6 teman saya yang bernama Eka Gustiana, Agung Pratama Putra, Rico Julianto Permana, Lupi Kurnia, Fendy Prasetya dan satu orang temannya mencoba berkunjung ke Curug Mega Pengantin. perjalanan ditempuh selama 30 menit dengan berjalan kaki. kami harus menyebrangi dua sungai dan perkebunan warga untuk mencapai ke tempat tujuan. Tak jarang teman saya tergelincir karena jalan yang licin akibat musim hujam. Persiapan saya seadanya, saya tidak mengetahui jalan yang ditempuh ternyata cukup melelahkan. Kami tidak membawa makanan, namun ketika sampai tempat tujuan, rasa lapar kami hilang, tergantikan dengan pesona keindahan Curug Mega Pengantin Tersebut.
 
Perjalanan yang ditempuh untuk menuju Curug Mega Pengantin harus melewati sungai tanpa pengaman pada Sabtu (29/4).
Foto Oleh: Melati Nurul Khotimah


            Konon, Curug Mega Pengantin ini telah ada tahun 1965. Usep Rahman menjelaskan dengan semangat. Ia merupakan Seksi Lingkungan Hidup di Cibeureum Cempaka. “saya mah melihat sendiri curug itu seperti apa dari dulu hingga sekarang. Dulumah angker tempatnya”. Tempat tersebut dulunya merupakan tempat pemandian bagi siapapun yang ingin meminta jodoh. Nama “Mega” dalam curug tersebut bertanda bahwa Mega itu merupakan pengantin wanita. “Barangsiapa yang berfoto di batu, jika laki-laki akan melihat sosok wanita seperti pengantin dipinggirnya.” Tuturnya.
            Ada sebutan untuk penjaga curug tersebut yang dikenal masyarakat desa bernama kuncen. Disana dulu ada seorang kuncen bernama Pak Asik. Pak Asik menuturkan tiap ada yang meminta jodoh, wajib mandi disana. “jika perempuan mandi disana, akan menemukan monyet diatas curug.”.  tegas Usep. Dulu, sekitar tahun 70-an, jalan tempuh menuju ke Curug Mega hutan belantara.  “Sekarang sudah banyak perkebunan, jadi lebih gampang kalau mau kesana.”
            Setelah Pak Asik meninggal dunia dan dimakamkan di desa Cibeureum Cempaka, ikan mas berwarna merah dan putih yang ada di Curug Mega tersebut hilang. Ikan mas Cendring Manik berwarna merah, sedangkan yang berwarna putih bernama Prabu Sorotan. Konon, jika ada yang sengaja meminta jodoh dan menemukan salah satu ikan disana lalu ditangkapnya, maka jodoh yang diminta akan dekat. “tahun 76 ikan mas nya hilang. Pakai kembang 7 rupa dan receh kalau mau mandi disana. Tapi dulu selagi ada ikan mas juga memakai wewangian itu harus.” Tutur Usep menjelaskan.
            Air yang ada dalam Curug Mega tersebut dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menyiram kebun-kebunnya. Tak hanya untuk meminta jodoh, banyak para pekebun yang sengaja mandi disana dan meminta ingin hasil tanamnya bagus, besar-besar. “yang dagangannya ingin laris pun bisa mandi disana, mitosnya”.
 
Tampak atas Curug Mega Pengantin, pada Sabtu (29/4).
Foto Oleh: Melati Nurul Khotimah


***

            Berkunjung ke tempat yang dapat dikatakan masih asri terdapat mitos memang banyak pantangannya. Usep mengatakan jangan berlaku sompral. Jangan banyak bergurau, jangan tertawa terlalu terbahak-bahak. Banyak warga pangalengan sekedar datang untuk bermain kesana, membawa makan-makan. “kalau hari minggu biasanya ramai, pada liliwetan. Tapi jangan pakai sepatu yang licin-licin”. jelasnya. Untuk sekedar berfoto pun diperbolehkan karena bukan kawasan wisata.
            Curug Mega mulai dikenali banyak orang setelah di upload oleh sebuah akun Instagram bernama @explorepangalengan . Abhele yang merupakan admin dari akun tersebut mengatakan bahwa ia senang berkunjung kesana. Ia pertama kalinya berkunjung ke Curug Mega dengan anggota dari komunitas Kamera Indonesia Jawa Barat (CI_Jabar). Pertama kalinya berkunjung kesana menimbulkan pengalaman yang luar biasa. “harus masuk ke kebun orang, harus nyebrang sungai tanpa pengaman, bener-bener meng explore”.
            Hingga saat ini belum ada yang menjadikan Curug Mega menjadi tempat wisata. Abhele mengatakan bahwa jika menjadi tempat wisata, harus dibuatkan jalan khusus untuk menuju ke tempat tersebut. Harus benar-benar di fikirkan dan diurus dengan detail jika dijadikan tempat wisata. Konon, pernah ada orang Prancis yang ingin membangun didaerah sana, namun terjadi hal yang tidak diinginkan setelahnya. “saya mah gak setuju kalau jadi tempat wisata. Udah aja kaya gitu, jangan di robah-robah. Lebih aman” Tutur Usep dengan suara yang memelan. 


Curug Mega Pengantin dapat dijadikan tempat untuk bertamasya dan tempat berfoto. Cocok untuk para pemburu foto instagram.
Foto Oleh: Melati Nurul Khotimah




Melati Nurul Khotimah

Reviews:

Posting Komentar

Blog Jalan-Jalan © 2016 -

Contact us

Diberdayakan oleh Blogger.